![]() |
Ihlam berada ditengah |
MEDAN | Aktivis muda Ilham Syah Putra menyampaikan keprihatinannya atas pernyataan Ketua Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara, Muhammad Yusril Mahendra Butarbutar, terkait aksi yang akan di laksanakan unjuk rasa mahasiswa yang sempat membawa nama HMI di Kantor DPD Partai Golkar dan Kejaksaan Tinggi Sumut.
Ilham menyampaikan perhatian serius atas sikap yang ditunjukkan oleh Ketua Umum BADKO HMI Sumut terkait aksi unjuk rasa yang melibatkan sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan HMI.
Sebagai organisasi besar dan independen, BADKO HMI harus senantiasa menjaga netralitas serta tidak terburu-buru mengeluarkan pernyataan yang dapat memojokkan kader atau kelompok tertentu tanpa terlebih dahulu melakukan klarifikasi mendalam.
BADKO adalah rumah bersama seluruh kader HMI se-Sumatera Utara. Maka sangat penting bagi Ketua Umum untuk berhati-hati dalam menyampaikan sikap, agar tidak menimbulkan kesan keberpihakan ataupun penilaian sepihak.
Ilham menegaskan bahwa substansi perjuangan mahasiswa yang turun ke jalan adalah untuk menyuarakan hak-hak masyarakat, bukan kepentingan pribadi. Ia menyayangkan jika insiden tersebut justru ditanggapi tanpa melihat konteks lebih luas.
"Saya tidak membenarkan tindakan membawa nama HMI tanpa mekanisme kelembagaan, namun saya juga menilai bahwa semangat memperjuangkan aspirasi rakyat tidak boleh langsung dituduh sebagai tindakan atas kepentingan pribadi. Diperlukan dialog dan tabayyun sebelum mengambil langkah menghakimi," tegasnya. Selasa (22/7/2025).
Namun begitu, Ilham tetap menunjukkan sikap hormat terhadap Ketua Badko HMI Sumut dan meyakini bahwa Yusril mampu bersikap adil dan arif dalam menyikapi situasi ini.
"Saya percaya Ketua Badko HMI Sumut, Bung Yusril, akan mengambil keputusan yang bijak dan berpihak pada nilai-nilai keadilan serta perjuangan mahasiswa," tegasnya.
Ilham juga mengajak seluruh kader dan elemen mahasiswa untuk tetap menjunjung tinggi solidaritas dan tidak saling menyalahkan, apalagi ketika kekerasan sudah terjadi di lapangan.
"Perbedaan pandangan itu wajar, tapi kita harus tetap berada di barisan yang sama: barisan pembela rakyat dan penegak kebenaran," tutup Ilham.