Konflik Tak Kunjung Reda, Pengungsi Wamena Tiba di Sumut

Sebarkan:
Saat kepulangan mereka
MEDAN | Masyarakat Sumatera Utara yang sudah lama tinggal di Kota Wamena Papua, Akhirnya kembali ke Sumut. Akibat terjadinya konflik dan untuk menyematkan diri.

Hal itu dilakukan, lantaran konflik yang terjadi di Papua sampai saat ini tak kunjung reda. Pemprov Sumut akhirnya mengambil sikap untuk memulangkan warga kembali ke tanah Melayu Deli.

Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 17.27 WIB, rombongan dua unit bus antar lintas sumatera (ALS) yang membawa sekitar 36 pengungsi asal Wamena. Sebanyak 14 dari Surabaya dan 22 dari Jakarta tiba Kota Medan.

Dua bus ALS disambut suka cita di Gedung Pemprov Sumut. Wajah-wajah letih dan kecapaian, masih terlihat jelas dari wajah para pengungsi.

Namun, dibalik wajah letih tersirat suatu ketenangan saat mereka telah bisa kembali menginjakkan kaki di Kota Medan tersebut.

Sesampainya di Pemprov Sumut para pengungsi asal Wamena disambut hangat oleh Gubernur Sumut serta jajaran. Jabat erat tangan dan pelukan jadi penghias suasana haru kedatangan para pengungsi.

Salah seorang warga asal Wamena yang tengah berbadan dua, Neti Ompusunggu mengaku ia terpaksa balik ke Sumatera Utara, karena kondisi di Papua tak kunjung membaik.

"Saya asal Silangit. Dalam kondisi hamil 9 bulan saya terpaksa balik ke Sumut," kata Neti di Gedung Pemprov Sumut, Senin (9/10/2019).

Neti menjelaskan Konflik yang terjadi di tanah Papua terjadi begitu saja dan semakin hari semakin memburuk. Hingga akhirnya Neti bersama dengan warga lainnya asal Sumut yang tinggal di Wamena, memilih untuk balik ke Sumut di fasilitasi oleh Pemprov Sumut.

Perempuan yang telah 8 tahun bekerja sebagai guru di SMP Santo Thomas Wamena menceritakan bahwa sekolah dibakar, hanya dalam hitungan 5 menit di bakar dan membuat dirinya trauma. Apalagi ada salah satu rumah yang dekat rumah kami di bakar.

"Saat itu, saya mengungsi di rumah saja. Karena posisi rumah dekat Polres dan Kodim. Memilih pulang karena trauma dengan kejadian itu. Tapi, suami masih di Wamena. Kalau mau kembali kesana lihat situasi saja karena kalau mau kembali terasa berat," tuturnya.

Neti menambahkan ia masih trauma. Terlebih saat ini kondisinya sedang hamil besar 9 bulan dan hanya tinggal menunggu waktu lahir saja. Disebutkannya, dalam proses pulang ke Sumatera Utara, mereka dari Wamena ke Jayapura naik pesawat Hercules pada kamis (3/10/2019).

Banyak yang diutamakan anak-anak dan orangtua. Dari Papua kembali naik pesawat Hercules ke Surabaya dan sempat bertahan 3 hari. Terus dari Surabaya diangkut menggunakan bus ALS dan tiba hari ini di Kota Medan.

Setelah semua berhasil sampai di Sumut mereka kamis (10/10/2019). Diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing. (sigit)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini