Indonesia Kembali Berduka, Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak : Titik Kordinat Sudah Ditemukan

Sebarkan:

JAKARTA |
Pesawat dengan nomor penerbangan SJY182 hilang kontak di posisi 11 Nm north CGK pada pukul 07.40 UTC dengan ketinggian passing 11.000 feet on climb to 13.000 feet, Sabtu (9/01/2021).

Pihak berwenang langsung melakukan pencarian dan pada Sabtu malam TNI AL menyatakan sudah menemukan titik koordinatnya. Sedikitnya 10 Kapal Republik Indonesia (KRI) dikerahkan ke lokasi.

Pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Sriwijaya Air tersebut pertama kali terbang pada 1994 dan dikatakan dalam kondisi layak.

Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, mengatakan "jika dirawat dengan baik, pesawat tersebut mestinya tidak bermasalah," ucapnya

Hal senada disampaikan dirut Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena, yang
memastikan pesawat dalam kondisi baik.

"Kalau kondisi pesawat dalam keadaan sehat, sebelumnya pulang pergi ke Pontianak dan harusnya tidak ada masalah. Semuanya lancar," kata Jefferson di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang

Ia mengatakan, keterlambatan keberangkatan yang dialami Sriwijaya Air SJ182 selama 30 menit bukan karena kendala mesin.

"Delay (penundaan berangkat) akibat hujan deras," jelas Jefferson.

Dalam jumpa pers sekitar pukul 19.25 WIB, Sabtu, Deputi Bidang Operasi Basarnas, Mayjen TNI Bambang Suryo Aji mengatakan pihaknya sudah mengerahkan alutsista menuju lokasi yang diduga pesawat itu jatuh.

"Setelah mendapat informasi, kita berangkatkan alutsista menuju titik lokasi yang diduga pesawat itu jatuh. Jadi posisi pesawat setelah lost contact (hilang kontak) berada di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang," ungkap Bambang Suryo Aji.

Dalam jumpa pers di tempat berbeda, sekitar pukul 19.30 WIB, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan semua jajaran terkait untuk memastikan pencarian titik lokasi hilang kontak pesawat tersebut.

Beberapa waktu kemudian, Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda Abdul Rasyid Kacong mengatakan telah menemukan titik koordinat pesawat.

"Titik koordinat sudah ditemukan dan sudah kita sudah kasih ke seluruh unsur KRI yang ada di sekitar laut," katanya kepada wartawan di Jakarta Utara.

Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan pesawat itu membawa 62 orang penumpang dan awak pesawat.

Sementara, puluhan orang keluarga penumpang pesawat Sriwijaya, sudah berada di bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu sore.

Salah-seorang diantaranya adalah Yaman Z. Zai, yang tinggal di Pontianak. Dia mengaku menunggu istri dan ketiga anaknya.

Sambil terisak ia mengatakan kepada wartawan di Pontianak, Widianingsih yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, "Ada empat orang (anggota keluarganya), istri dan tiga anak," katanya lagi

Yaman mengatakan ia baru bekerja setahun di Kalimantan Barat, sementara istri dan ketiga anaknya yang jadi penumpang pesawat bermaksud menemuinya dalam suasana liburan.

*ELT 'tidak pancarkan sinyal'*

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengatakan, pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tidak memancarkan sinyal emergency location transmitter (ELT) ketika hilang kontak.

ELT adalah perangkat penentu lokasi pesawat yang merupakan bagian dari standar peralatan pada pesawat.

ELT dapat dinyalakan langsung oleh pilot atau bisa hidup apabila pesawat menghantam sesuatu.

"Mestinya ada pancaran emergency location transmitter atau ELT, itu tidak ada," kata Bagus.

Ia menjelaskan, Basarnas sudah berkoordinasi dengan Australia seputar ELT yang seharusnya dipancarkan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Australia juga tidak menangkap [sinyal ELT]. Jadi, kita hanya mendapatkan informasi dari AirNav dan radarnya Basarnas sendiri pada menit berapa dia [pesawat] hilang dari radar," tandas Bagus.(ZS) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini