Dua Rumah di Belawan Kembali Digrebek Tim Jibom Terkait Bom Bunuh Diri

Sebarkan:
MEDAN UTARA | Tim Gegana Polda Sumut terus menindak lanjuti bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, kali ini dua rumah di Jalan Serdang Blok GH, Lingkungan V,  Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan. digrebek diduga sebagai jaringan Rabbial Muslim Nasution (24).

Kedua rumah yang berada di Gang yang kecil dan sempit serta Lingkungan padat penduduk tersebut adalah rumah Mhd Salmam Fahrozi (41) seorang mualaf dan rumah Fahmi (44). Kamis (14/11/2019).

Sebelum dilakukan pengrebekan kedua rumah yang diduga dijadikan tempat prakitan Bom oleh kedua pasang suami istri ini, Kini telah dijaga ketat oleh personel Polisi.

Pantauan di TKP, dari dalam rumah Mhd Salman Fahrozi dan Fahmi, tim Gegana (Jibom) Mabes Polri dan Poldasu berhasil mengamankan 1 alat tumbuk ( lumpang) dan beberapa pipa paralon serta 1 botol botol aqua sedang yang diduga berisi pupuk.

Dan langsung dilakukan pemeriksaan kandungan atau unsur-unsur peledak yang terdapat pada alat tumbuk dan pupuk yang berada didalam botol agua oleh tim Puslabfor Poldasu.

Menurut informasi warga sekitar Mhd. Salman Fahrozi beserta istri dan Fahmi sama istrinya sebelum personil kepolisian datang, mereka sudah dari sore meninggalkan rumah mereka.

Warga sekitar juga mengatakan, kalau rumah Salman dan Fahmi sering dijadikan tempat pengajian.

Baca Juga : Pelayanan Untuk Masyarakat Kembali Dibuka Polrestabes Medan

" Kami tidak menaruh curiga kepada Salman dan Fahmi karna mereka asli orang sini Bang, " kata Nursidin warga sekitar.

Hari ini pihak polisi kembali melakukan penggeledahan dirumah  dua terduga rekan pelaku bom bunuh diri. Tampak tim gabungan TNI-Polri berjaga-jaga disekitar lokasi rumah.

Terduga Fahmi dan Salman disinyalir merupakan guru dan teman pengajian dari terduga pelaku bom bunuh diri Rabbial Muslim Nasution alias Dedek.

Salah seorang warga sekitar, Umi (62) mengatakan bahwa Fahmi dan Salman dalam keseharian orangnya tidak banyak bicara.

Baca Juga : Tim Gegana Datangi Rumah Pelaku Bunuh Diri di Medan Marelan 

"Mereka itu enggak banyak bicara. Tapi untuk bercengkrama sewaktu berjumpa mau menegur," kata Umi di dekat TKP, Kamis (14/11/2019).

Dijelaskan oleh Umi, Fahmi sudah menikah dan mempunyai tiga orang anak. Dia berperawakan kurus tinggi. Sedangkan Salman juga telah menikah dan mempunyai satu orang anak. Dia orangnya berjenggot. Keduanya merupakan warga asli disekitar lokasi.

Mereka berdua sudah lama ikut pengajian. Tapi belakangan mereka sering mengadakan pengajian di rumah hingga larut malam dan membuat tetangga yang rumahnya bersebelahan terganggu.

"Fahmi dan Salman satu pengajian. Kalau pengajian mereka keluar dari daerah sini. Beberapa hari terakhir ada pengajian dirumah Fahmi sampai pukul 4 pagi," ungkap Umi.


"Saat mereka buat pengajian, tetangga sebelah rumahnya yang berprofesi sebagai tukang jahit sempat marah. Karena mereka mengaji sampai pagi," jelasnya.

Sementara itu, tetangga lainnya Yanti (50) mengatakan bahwa semenjak rutin ikut pengajian mereka berdua jadi berbeda.

"Kalau salat mereka sering keluar wilayah bukan di daerah sini," kata Yanti.

"Mereka berdua istrinya bercadar.
Istrinya juga aktif ikut pengajian," sambungnya.

Yanti menjelaskan bahwa sejak Rabu (13/11/2019) sore pihak kepolisian sudah mendatangi lokasi rumah terduga guru dari Dedek. Polisi juga mulai memasangi police line atau garis polisi tepat di depan rumah milik Kepling bernama Indah.

Hal itu dilakukan pihak kepolisian lantaran jalan masuk ke dalam rumah kedua terduga guru dan teman pengajian Dedek berbentuk lorong dengan rumah berdempet-dempetan.

Sehingga untuk memudahkan melakukan pemasangan garis polisi, pihak petugas keamanan memasang garis polisi tepat dijalan masuk ke dalam rumah kedua terduga yang berada di tengah-tengah lorong tersebut.

"Jujur kita enggak menyangka ada tetangga yang bisa kayak gini (jadi teroris). Enggak nyangka kali lah pokoknya," jelas Yanti. (sigit)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini