MEDAN | Praktisi Hukum M Sa'i Rangkuti SH,MH meminta kepada Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda mengungkap jaringan dan sindikat pelaku perampokan yang melibatkan 3 oknum Polrestabes Medan. Kamis (13/10/2022).
Aksi perampokan oknum Polrestabes Medan diduga sudah lebih dari 10 kali melakukan perampokan, jaringan ini terorganisir cukup rapi dalam melakukan aksinya.
"Kita mendesak agar Kapolrestabes Medan membongkar jaringan Polisi sebagai perampok, jelas tindakan oknum ini telah membuat eesah Masyarakat Kota Medan," ungkapnya
M.Sa'i Rangkuti menyarankan kepada Masyarakat agar jangan takut untuk melaporkan oknum-oknum Polisi yang terlibat dengan jaringan perampokan dan jaringan narkoba. Sudah cukup jelas oknum Polisi sebagai pelaku perampokan telah terkontaminasi dengan narkoba selanjutnya Sa'i Meminta.
Usut tuntas oknum Polisi Polsek Sunggal dan Polsek Helvetia, karena prilaku oknum-oknum ini dapat merusak organisasi institusi Polri itu sendiri. Bila perlu ketika diamankan melakukan perlawanan, baiknya dilakukan tindakan yang terukur.
Menurut Sa'i dari pengakuan tiga tersangka yang telah ditangkap disebutkan masih ada jaringan lain yang diduga berada di Polsek Helvetia dan Polsek Sunggal yang selama ini telah berulang kali melakukan perampokan dengan mengunakan senjata api.
"Menurut update terakhir 3 tersangka oknum Polrestabes Medan yang merampok itu mengakui ada jaringan perampok lain yang juga oknum Polisi, katanya berada di Polsek Helvetia dan Polsek Sunggal, semua harus ditangkap,"pinta M.Sa'i.
M.Sa'i mendorong Kapolresta Medan harus bertindak tegas dan jangan ragu melakukan tindakan tegas apabila mereka melakukan perlawanan saat ditangkap.
"Kalau mereka melawan saat ditangkap, saya minta untuk dilakukan m tembak ditempat. Jangan hanya Masyarakat yang dilakukan tindakan terukur tapi untuk oknum-oknum Polri juga," tegasnya
Lanjut Sa'i kasus komplotan rampok oknum Polisi di Medan juga diduga sudah berlangsung lama, dan telah banyak memakan korban.
"Saya melihat ini tidak berdiri sendiri, ini jaringan sindikat, bahkan ada yang mengkoordinir dan membackup, karena itu harus diungkap dan dibongkar, begitu juga dengan pihak penampung sepedamotor rampokan harus diungkap," kata Sa'i.
Terkait penggunaan senjata api, Sa'i meminta agar kedepan Kapolresta Medan harus melakukan evaluasi soal penggunaan senjata api.
"Terutama unit Shabara dan unit lain, kita minta agar dilakukan evaluasi agar tidak sembarangan diberikan senpi bila akhirnya yang terjadi seperti ini," ucapnya
Sa'i juga menegaskan dengan tertangkapnya sejumlah oknum Polrestabes Medan yang melakukan perampokan maka semakin meruntuhkan kepercayaan publik terhadap Polri, dan nyaris tak ada lagi yang bisa dibanggakan dari Polri.
Maka untuk itu M.Sa'i Rangkuti, SH.,MH meminta kepada seluruh Masyarakat Kota Medan agar sepenuhnya mendukung Polri agar dapat mengungkap Jaringan Perampokan Ini. (Sigit)