Misteri “Ruangan” Temuan Kramik Mencurigakan di Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik

Sebarkan:
MEDAN | Gelar pembongkaran keramik oleh Kepala Lingkungan VI Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang yang didampingi pihak Kepolisian, dimana sebelumnya diduga oleh masyarakat ada ditanam sesuatu mencurigakan dibawah keramik tersebut.

Keramik kini ramai diperbincangan masyarakat terkhususnya masyarakat Gg Kancil Kel. Tanjung Sari Pasar I, Kec. Medan Selayang, Kota Medan.

Pasalnya, masyarakat dibuat geger oleh pernyataan sikap salah satu dari delapan (8) orang donator yang saat itu Kamis (10/09/2020). Teriak histeris semacam kesurupan sambil mengatakan “Panggil kepling, cari keramik yang mencurigakan” saat hendak memberikan bantuan atau juga semacam sedekah.

Yanto adalah nama dari salah satu mantan santri yang pernah menuntut ilmu di Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik.

BACA JUGA : Diduga Ada Mayat Masyarakat Minta Agar Keramik Rumah Tahfidz Haji Taufik Medan Segera di Bongkar

Sebelum proses pembongkaran keramik berlansung pada hari Senin (14/09/2020). Sekitar pukul 10.00 Wib, Yanto mendatangi lokasi dengan maksud ingin melihat proses pembongkaran keramik yang diyakini warga Gg. Kancil Kel. Tanjung Sari adanya dugaan mencurigaan ditanam dibawah keramik tersebut.

Sebelumnya, pada minggu malam sekitar pukul 22.30 Wib di Gg. Kancil kel. Tanjung Sari, Sempat dibuat heboh dengan adanya dugaan mencurigaan yang ditanam dibawah keramik tersebut.

Mengingat kembali pada hari kamis (10/09/2020) dari pernyataan sikap salah seorang ibu donator mengalami hal aneh seperti kesurupan saat hendak menghampiri lokasi Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik yang mengatakan “Cari Keramik yang mencurigakan”.



Hal ini disampaikan langusung kepada Wartawan Kabarmetro.co.id dari salah seorang warga bernama Bintang diketahui ia diberikan mandat untuk membersihkan rumah tersebut oleh penanggung jawab rumah kontrakan, yang dimana Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik itu menetap sebelumnya setelah rumah kontrakan tersebut ditinggalkan pada akhir bulan agustus lalu.

Dihalaman rumah warga di Gg. Kancil Kel. Tanjung Sari tidak jauh dari lokasi kejadian, Yanto menjelaskan kepada kita, bahwa kejadian ini bukanlah hal yang pertama yang ia ketahui.

Kejadian sebelumnya, pernah juga ia saksikan sekitar bulan Maret 2020, yang dimana Yanto dan Rekan - rekannya melaporkan kejadian asusila kesalah satu masjid di pasar satu Kel. Tanjung sari atas dugaan kasus pencabulan terhadap rekannya sesama santri.

Kasus tersebut sempat menjadi perbincangan hangat warga Gg. Kancil. Karenanya, pemimpin Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik telah diamankan pihak kepolisian.

Yanto juga menjelaskan, dirinya dan Rekan - rekan santri yang menjadi saksi pada saat itu dinyatakan memberikan keterangan palsu atas dugaan asusila yang dilakukan oleh Haji Taufik.

Yanto meningglkan Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik, sekitar bulan mei 2020.

Aktifitas Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik kembali beroperasi seperti biasanya setelah kasus dugaan asusila terhadap santri telah usai.

Saat diwawancarai wartawan, Yanto menjelaskan rekannya yang bernama Ilham umur 13 Tahun juga pernah Akhir - akhir ini mengalami kasus serupa.

“ Dihukum di kamar itu, trus dicabuli,” kata Yanto.

BACA JUGA : Dua Warga Histeris Saat Keramik Rumah Tahfidz Haji Taufik Medan di Bongkar

Perbincangan semakin seru, dimana sesaat wartawan dan Yanto yang adalah mantan santri di Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik menjelaskan, bahwa kamar yang ditemui didalamnya adanya dugaan mencurigakan dibawah keramik tersebut adalah kamar tempat Anak – anak santri diberikan berupa hukuman yang juga diduga tempat eksekusi pencabulan.

“ Sempat kami rekam dari sebelah, cuma ga dapat,” Lanjut Yanto.

Yanto juga menjelaskan, ia mengetahui kejadian dugaan asusila terhadap Ilham dari empat orang rekannya yang kabur.

“ Dicabuli sore hari, bulan delapan juga kejadiannya,” lanjut Yanto

Selain temuan keramik mencurigakan oleh warga di kamar tersebut, Yanto menerangkan bahwa kamar tersebut jarang digunakan.

Kamar tersbut digunakan hannya untuk para santri yang melanggar aturan, contohnya keluar malam, dan bermain warnet.

“ Kalau yang melanggar aturan santri aja yang dibawa kedalam, trus dihukum,” tambah Yanto kembali.

32 Santri yang sebelumnya bertempat di Rumah Tahfidz Qur'an Haji Taufik, saat ini telah di ungsikan ke tempat Rumah Tahfidz lainnya diberbagai tempat.

“ Hari minggu semalam bg kami di ungsikan, beda beda tempat semua, ada yang di komplek tasbi, ada yang di tempat lain,” tutup Yanto

KESURUPAN

Terkait pernyataan sikap oleh salah serorang donator pada Kamis (10/09/2020) lalu, dua warga mengalami hal serupa seperti mengalami hal aneh (kesurupan) selang satu jam setelah proses pembongkaran keramin oleh Kepala Lingkungan VI Kelurahan Tanjung Sari, Dayat Iskandar di dampingi juga oleh pihak kepolisian dinyatakan nihil

Sebelumhya, salah seorang wanita menggunakan baju bewarna kuning Tiba – tiba teriak histeris sambil mengatakan “ga mau aku, ga mau aku dia masuk kedalamku, dia maksa, aku ga mau, aku ga mau anak itu masuk, jangan” teriakan histeris dari wanita tersbut.

Selang beberapa menit kemudian, rekan daripada wanita sebelumnya yang mengalami hal aneh tersbut juga ikut teriak histeris.

“ Didalam dia, didalam dia, bongkarrr,, didalam, didalam, kasihan dia, kasiha,” Teriak histeris wanita berbaju hitam. (ZS)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini